Kamis, 26 Maret 2015

TENUN CEPUK KHAS NUSA PENIDA

           Kain cepuk adalah salah satu ciri khas kain hasil karya tangan masyarakat Nusa penida. Banyak juga kain tenun khas nusa penida seperti rang rang dan tenun agal.  Penghasil tenun cepuk terbesar di Nusa Penida ada di desa Tanglad. Penenun di Desa tanglad dulunya kebanyakan dilakoni oleh para perempuan. Saat ini anak anak umur lima belas tahun juga ikut menenun membantu ibunya. Di Nusa Penida  tenun cepuk  kebanyakan digunakan sebagai kamen untuk sembahyang ke pura. Saat ini kain Cepuk banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Para pegawai baik swasta maupun negeri di Nusa Penida juga menggunakan nya sebagai baju kantor.
Tidak ada yang tau pasti asal mula Tenun ini dan mengapa dinamai Tenun Cepuk. Masyarakat di Desa tanglad dulunya membuat tenun cepuk hanya untuk kamen penutup badan. Maklum untuk membeli baju cukup mahal. Ada dua jenis tenun cepuk berdasarkan jenis kelamin. Tenun cepuk untuk para laki namanya Blekat Putih coraknya warna-warni sedangkan untuk perempuan namanya cepuk Hitam yang keseluruhan berwarnanya hitam. Berdasarkan kualitas benang yang digunakan Tenun cepuk dibedakan menjadi dua.. Tenun cepuk metris yaitu tenun cepuk dengan kualitas benang yang digunakan sangat halus. Tenun cepuk rayon yaitu tenun cepuk dengan kualitas benang biasa. Sekarang ada juga tenun cepuk alam dimana bahan bahan yang digunakan terbuat dari bahan pewarna alami. Warna merah pada benang terbuat dari babakan pole, dari bunga kayu manis dan sebagainya.
foto by gunawan

Pembuatan tenun Cepuk dulunya menggunakan alat sederhana namanya papan cegcegan. Terdiri dari dua buah papan diletakan dua pasang di depan dan alat lainnya saling berangkai dengan rakitan benang. Penenun pinggangnya dijepit apabila mau menenun. Biasanya satu lembar tenun ukuran 200 x 100 cm diselesaikan sampai satu bulan. Waktu yg cukup lama untuk ukuran satu kamen. Motif tenun cepuk sendiri tidak berubah dari dulu sampai sekarang tujuannya untuk mempertahankan chiri khas dari tenun itu sendiri. Perkembangan jaman saat ini juga mempengaruhi alat tenun cepuk. Alat Tenun cepuk saat ini dua kali lebih besar dari ukuran tenun cepuk zaman dulu. Namun kain yang dihasilkan lebih bagus dan pengerjaannya lebih cepat. Dulunya kain ukuran 200 cm x 100 cm diselesaikan dengan waktu satu bulan namun sekarang dengan waktu sehari saja sudah cukup. Pembuatan warna kamen yang diingin kan juga tidak sulit disesuaikan dengan keinginan. Berbagai jenis warna kamen cepuk yang beredar di masyarakat seperti warna merah marun, merah hati, hitam, cokelat, ungu, putih. Untuk harga tenun cepuk sendiri juga berbeda beda berdasarkan kualitas benang yang digunakan. Untuk kualitas benang metris saat ini dipatok dengan harga tiga ratus lima puluh ribu rupiah. Untuk kualitas benang rayon dipatok dengan harga tiga ratus rupiah. Benang rayon lebih murah karena kualitas benang nya memang biasa biasa dan cepat memudar. Untuk tenun cepuk alam lebih mahal lagi mencapai 2,5 juta satu kamen nya. Memang harganya cukup pantastik karena segi pengerjaan dan waktu nya cukup lama dan rumit.

Saat ini Kain cepuk sudah banyak digemari orang luar Nusa Penida bahkan sampai mancanegara. Banyak tamu asing datang ke nusa penida hanya untuk membeli kamen Cepuk. Dengan banyak nya peminat tenun cepuk diharapkan dapat menjaga eksistensi nya. Dapat mengangkat citra kain Cepuk sebagai kekayaan asli daerah yang patut dijaga dan diperkenalkan ke seluruh nusantara, bahkan dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar