Kain cepuk adalah salah satu ciri khas kain hasil karya tangan
masyarakat Nusa penida. Banyak juga kain tenun khas nusa penida seperti rang
rang dan tenun agal. Penghasil tenun
cepuk terbesar di Nusa Penida ada di desa Tanglad. Penenun di Desa tanglad dulunya
kebanyakan dilakoni oleh para perempuan. Saat ini anak anak umur lima belas
tahun juga ikut menenun membantu ibunya. Di Nusa Penida tenun cepuk kebanyakan digunakan sebagai kamen untuk
sembahyang ke pura. Saat ini kain Cepuk banyak digunakan oleh berbagai
kalangan. Para pegawai baik swasta maupun negeri di Nusa Penida juga
menggunakan nya sebagai baju kantor.
Tidak ada yang tau pasti asal mula Tenun ini dan mengapa dinamai
Tenun Cepuk. Masyarakat di Desa tanglad dulunya membuat tenun cepuk hanya untuk
kamen penutup badan. Maklum untuk membeli baju cukup mahal. Ada dua jenis tenun
cepuk berdasarkan jenis kelamin. Tenun cepuk untuk para laki namanya Blekat Putih coraknya warna-warni sedangkan
untuk perempuan namanya cepuk Hitam yang keseluruhan berwarnanya hitam. Berdasarkan kualitas benang
yang digunakan Tenun cepuk dibedakan menjadi dua.. Tenun cepuk metris yaitu
tenun cepuk dengan kualitas benang yang digunakan sangat halus. Tenun cepuk
rayon yaitu tenun cepuk dengan kualitas benang biasa. Sekarang ada juga tenun
cepuk alam dimana bahan bahan yang digunakan terbuat dari bahan pewarna alami.
Warna merah pada benang terbuat dari babakan pole, dari bunga kayu manis dan
sebagainya.
foto by gunawan |
Pembuatan
tenun Cepuk dulunya menggunakan alat sederhana namanya papan cegcegan. Terdiri
dari dua buah papan diletakan dua pasang di depan dan alat lainnya saling
berangkai dengan rakitan benang. Penenun pinggangnya dijepit apabila mau
menenun. Biasanya satu lembar tenun ukuran 200 x 100 cm diselesaikan sampai
satu bulan. Waktu yg cukup lama untuk ukuran satu kamen. Motif tenun cepuk
sendiri tidak berubah dari dulu sampai sekarang tujuannya untuk mempertahankan
chiri khas dari tenun itu sendiri. Perkembangan jaman saat ini juga
mempengaruhi alat tenun cepuk. Alat Tenun cepuk saat ini dua kali lebih besar
dari ukuran tenun cepuk zaman dulu. Namun kain yang dihasilkan lebih bagus dan
pengerjaannya lebih cepat. Dulunya kain ukuran 200 cm x 100 cm diselesaikan
dengan waktu satu bulan namun sekarang dengan waktu sehari saja sudah cukup. Pembuatan
warna kamen yang diingin kan juga tidak sulit disesuaikan dengan keinginan. Berbagai
jenis warna kamen cepuk yang beredar di masyarakat seperti warna merah marun,
merah hati, hitam, cokelat, ungu, putih. Untuk harga tenun cepuk sendiri juga
berbeda beda berdasarkan kualitas benang yang digunakan. Untuk kualitas benang
metris saat ini dipatok dengan harga tiga ratus lima puluh ribu rupiah. Untuk
kualitas benang rayon dipatok dengan harga tiga ratus rupiah. Benang rayon
lebih murah karena kualitas benang nya memang biasa biasa dan cepat memudar.
Untuk tenun cepuk alam lebih mahal lagi mencapai 2,5 juta satu kamen nya.
Memang harganya cukup pantastik karena segi pengerjaan dan waktu nya cukup lama
dan rumit.
Saat ini Kain cepuk sudah banyak digemari orang luar Nusa Penida
bahkan sampai mancanegara. Banyak tamu asing datang ke nusa penida hanya untuk
membeli kamen Cepuk. Dengan banyak nya peminat tenun cepuk diharapkan dapat
menjaga eksistensi nya. Dapat mengangkat citra kain Cepuk sebagai kekayaan asli
daerah yang patut dijaga dan diperkenalkan ke seluruh nusantara, bahkan dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar